SUJUD SYUKUR

Pengertian Sujud
     Sujud merupakan bentuk penghambaan, ketaatan, ketundukkan, serta kerendahan diri di hadapan Allah.
     Sujud merupakan penghambaan manusia paling dalam kepada Allah Ketaatan dan kepatuhannya kepada Allah ditunjukkan dengan meletakkan kepala di atas tanah, sejajar dengan posisi lutut dan jari jemari kaki. Merupakan bentuk kerendahan diri, karena kepala yang merupakan lambang kehormatan manusia itu di letakkannya di atas tanah.

     Dalam posisi sujud, seseorang menyingkirkan segala bentuk kesombongan. Secerdas apapun kemampuan otaknya, setinggi apapun ilmunya, semulia apapun kedudukannya, dia tidak lebih dari seorang hamba di hadapan Allah swt.

     Selain sujud yang merupakan salah-satu rukun salat, ada beberapa macam sujud yang diperintahkan Allah swt. karena sebab-sebab tertentu, seperti: sujud syukur, sujud tilawah, dan sujud sahwi.

A. SUJUD SYUKUR

1. Pengertian Sujud Syukur
     Syukur dalam bahasa Arab artinya pengakuan seseorang atas kebaikan yang telah diberikan kepadanya. Syukur kepada Allah berarti pengakuan atas nikmat-nikmat yang telah dianugerahkan Allah swt. kepadanya, baik dengan lisan, hati, atau anggota badannya:
• Syukur dengan lisan berbentuk pujian kepada Allah
Syukur dengan hati berbentuk kecintaan kepada Allah
• Syukur dengan anggota badan berbentuk ketaatan kepada Allah (Ibn Qayyim,
Madarijus Salikin, 2/244).

      Maka ketika mendapatkan kebahagiaan, nikmat besar, atau terhindar dari musibah, seorang muslim disunahkan melakukan sujud syukur. Nikmat yang dimaksud adalah nikmat yang didapatkan sewaktu-waktu, seperti mendapatkan rezeki, lulus ujian, kelahiran anak, dan lain-lain. Selamat dari musibah seperti: sembuh dari sakit, selamat dari kecelakaan, dan sebagainya.

2. Dalil Sujud Syukur

      Abu Bakrah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw. selalu sujud syukur jika
mendapatkan sesuatu atau berita yang menggembirakan:
أنه گان إذا جاء أمر سرور، أو بشر به، خر ساجدا شاكرا لله
Artinya: "(Rasulullah saw.) apabila mendapatkan sesuatu yang menggembirakan atau diberi kabar gembira, beliau bersujud sebagai syukur kepada Allah." (Abu Dawud, 3/2774).

     Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Auf, Rasulullah saw. bersabda:
إني لقيت جبريل عليه السلام رفي وقال: إن ربك يقول: من صَلَى عليك صليت عليه، ومن
سلم عليك سلمت عليه، فسجدت له شكرا
       Artinya: "Aku bertemu dengan Jibril. la memberikan kabar gembira kepadaku: "Tuhanmu berfirman: barangsiapa yang bershalawat kepadamu maka Aku mengampuninya. Siapa yang mengucapkan salam kepadamu, Aku akan membalas salamnya. Maka aku pun bersujud karena
syukur kepada Allah"
(Hakim, 1/2019, sanadnya shahih)

Bolehkah sujud syukur saat salat?
       Sujud syukur hanya boleh dilakukan di luar salat. Jika seseorang sedang melaksanakan salat kemudian mendengar kabar gembira atau nikmat, dia harus menuntaskan salatnya terlebih dahulu. Setelah itu baru dia melaksanakan sujud syukur. Jika melakukan sujud syukur di tengah-tengah salat, salatnya batal.

      Haruskah Sujud Syukur Atas Nikmat Yang Sifatnya Terus-menerus?
Selamanya manusia mendapatkan nikmat Allah, misalnya setiap waktu dapat bernafas, menikmati enaknya tidur, sehat, dan sebagainya. Maka, tidak disunahkan sujud syukur atas nikmat-nikmat seperti itu

3. Syarat dan Tata-cara Sujud Syukur

a. Syarat-syarat sujud syukur adalah sebagai berikut:

1. Suci dari hadas dan najis baik pakaian, tempat, maupun badan.

2. Menutup aurat

3. Menghadap kiblat

b. Tata-cara sujud syukur adalah sebagai berikut:

1. Niat melakukan sujud syukur bersamaan dengan membaca takbir sambil mengangkat kedua tangan, seperti takbiratul ihram dalam salat. Hanya saja
dilakukan tanpa harus berdiri.

2. Membaca takbir sambil turun untuk sujud tanpa mengangkat tangan.

3. Sujud hanya sekali sambil membaca doa, seperti doa sujud dalam salat:
سبحان ري الأعلى
Artinya: "Maha suci (Allah) Tuhanku Yang Maha Tinggi".

1. Mengangkat kepala dari sujud sambil membaca takbir.

2. Duduk tanpa membaca tasyahud.

3. Mengakhiri dengan salam.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »