PERCAKAPAN ‎TENTATANG ‎MANUSIA ‎DAN ‎TEMPAT-TEMPAT ‎PART ‎2

PERCAKAPAN ‎TENTATANG ‎MANUSIA ‎DAN ‎TEMPAT-TEMPAT ‎PART ‎2

Berikut ini adalah percakapan tema tentang manusia dan tempat-tempat (الناس والاماكن) 

عَبْدُ اللَّهِ : مِنْ أَيْنَ حَضَرْتَ ؟
Dari mana kamu datang ?

مَحْمُودٌ :  خَضَرْتُ مِنْ إِنْدُونِيسْيَا أَنَا إِنْدُونِيسِيٌّ
Saya datang dari Indonesia dan saya orang Indonesia

عَبْدُ اللَّهِ : وَمَتَى حَضَرْتَ مِنْ إِنْدُونِيسْيَا ؟
Dan kapan kamu datang di Indonesia ?

مَحْمُودٌ : حَضَرْتُ قَبْلَ عَشْرِ سَنَوَاتٍ .
Saya datang 10 tahun lalu.

عَبْدُ اللَّهِ : هَلْ مَعَكَ الْجِنْسِيَّةُ الْإِنْدُونِيسِيَّةُ ؟
Apakah kamu kewarganegaraan Indonesia ?

مَحْمُودٌ : نَعَمْ. وَمَعِي جَوَازُ السَّفَرِ الْإِنْدُونِيسِيِّ
Iya, saya punya paspor Indonesia.

عَبْدُ اللَّهِ : هَلْ حَضَرَتَ لِلْعَمَلِ 
Apakah kamu datang untuk bekerja ?

مَحْمُودٌ : لَا، حَضَرْتُ لِلدِّرَاسَةِ وَبَعْدَ الدِّرَاسَةِ تَزَوَّجْتُ.
Tidak, saya datang untuk belajar setelah belajar saya menikah.

عَبْدُ اللَّهِ : وَمَاذَا تَعْمَلُ هُنَا ؟
Dan kamu kerja apa di sini ?

مَحْمُودٌ : أَنَا أُسْتَاذٌ فِي الْجَامِعَةِ .
Saya seorang dosen di universitas.

مَحْمُودٌ : هَلْ تَزُوْرُ إِنْدُونِيسْيَا ؟
Kamu mengunjungi Indonesia.

عَبْدُ اللَّهِ : نَعَمْ أَقْضِي الْعُطْلَةَ مَعَ الْأُسْرَةِ فِي إِنْدُونِيسْيَا.
Ya, saya menghabiskan liburan bersama keluarga di Indonesia.

PERCAKAPAN TENTANG MANUSI DAN TEMPAT-TEMPAT PART 1

PERCAKAPAN TENTANG MANUSI DAN TEMPAT-TEMPAT PART 1


Berikut ini percakapan tentang manusia dan tempat-tempat silahkan di simak 

سَلِيمٌ : لِمَاذَا تَرَكَتَ الْعِرَاقُ ؟
Kenapa kamu meninggalkan Irak ?

سَهْلٌ : انْتَقَلَتْ الشَّرِكَةُ إِلَى جَدَّةَ وَأَنَا مُدِيرُ
الشَّرِكَةِ هُنَاكَ
Perusahaan pinda di Jeddah, dan saya manajer disana

سَلِيمٌ : كُنْتَ سَعِيدًا فِي الْعِرَاقِ ؟
Apakah kamu senang di Irak ?

سَهْلٌ : هَذَا صَحِيحُ الْعِرَاقِ بَلَدٌ جَمِيلٌ
وَلِي أَصْدِقَاءُ هُنَاكَ
Ya betul Irak negara yang bagus, dan saya punya teman di sana

سَلِيمٌ : مَا رَأْيُكَ فِي جَدَّةِ ؟
Apa pendapatmu tentang Jeddah ?

سَهْلُ : جَدَّةٌ مَدِينَةٌ كَبِيرَةٌ وَجَمِيلَةٌ جِدًّا
Qasidah kota yang besar dan sangat indah

سَلِيمٌ : كَيْفَ تَقْضِي الْوَقْتَ فِي جَدَّةِ ؟
Bagaimana kau menghabiskan waktu di Jeddah ?

سَهْلٌ : أَذْهَبُ مَعَ الْأُسْرَةِ إِلَى شَاطِئِ الْبَحْرِ .
Saya pergi bersama keluarga di pantai

سَلِيمٌ : وَأَيْنَ تَذْهَبُ الْأَنُّ ؟
Kamu pergi sekarang

سَهْلٌ : أَذْهَبُ إِلَى مَكَّةَ لِلْمَرَّةِ وَالصَّلَاةِ فِي
الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
Sekarang saya pergi umroh dan salat di Masjidil haram

سَلِيمٌ : کم تَسْتَغْرِقُ الرِّحْلَةُ إِلَى مَكَّةَ ؟
Berapa lama melakukan perjalanan ke Mekah

سَهْلٌ : تَسْتَغْرِقُ سَاعَةً وَاحِدَةً تَقْرِيبًا
Makan waktu 1 jam kira-kira

PERCAKAPAN TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN PART 1


Berikut ini adalah contoh percakapan bahasa Arab makan dan minum berseta terjemahan nya part 1 

قَاسِمٌ : كَمْ وَجُبَّةً تَأْكُلُ فِي الْيَوْمِ ؟
Berapa kali(Porsi) kamu makan dalam sehari ?

سَالِمٌ : أَكْلَ ثَلَاثِ وَجَبَاتٍ : الْفُطُورَ وَالْغَدَاءَ وَالْعِشَاءَ.
3 kali(porsi), sarapan pagi, makan siang, makan malam

قَاسِمٌ : هَذَا كَثِيرٌ جِدًّا. أَنَا أَكْلٌ وَجْبَةً وَاحِدَةً.
Wah banyak sekali, saya makan sekali saja

سَالِمٌ : هَذَا قَلِيلٌ جِدًّا .
Ini sedikit.

قَاسِمٌ : مَاذَا تَأْكُلُ فِي الْغَدَاءِ ؟
Kamu makan siang apa ?

سَالِمٌ : آكِلُ اللَّحْمَ وَالدَّجَاجَ وَالْأُرْزَ وَالْخُبْزَ .
Saya makan daging, ayam, nasi dan roti

وَمَاذَا تَأْكُلُ أَنْتَ ؟
Dan kamu makan apa ?

قَاسِمٌ : أَكْلُ السَّمَكَ وَالسُّلْطَةَ وَالْفَاكِهَةَ .
Saya makan ikan, selada dan buah

سَالِمٌ : مَا وَزْنُكَ ؟
Berapa berat badanmu ?

قَاسِمٌ : 60 كَيْلًا وَمَا وَزْنُكَ أَنْتَ ؟
60 kg dan kamu berapa ?

سَالِمٌ :100 کِيْلًا
100 kilo

قَاسِمٌ : أَنْتَ سَمِينٌ جِدًّا .
Kamu gemuk sekali

سَالِمٌ : وَأَنْتَ نَحِيفٌ جِدًّا .
Dan kamu kurus sekali

NAMA BULAN HIJRIYAH DALAM BAHASA ARAB

Berikut ini nama-nama bulan dalam penanggalan Hijriyah dalam bahasa arab :

         ١. الْمُحَرَّمُ        Muharram
            ٢. صَفْرُ       Safar
    ٣. رَبِّیعُ الأَوَّلُ       Robiul awal
     ٤. رَبِيعُ الْآخَرِ      Rabiul akhir
  ٥. جُمَادِى الْأُلَى      Jumadil ula
٦. جَمَادِی الْآخِرَةُ     Jumadil akhir
            ٧. رَجَبُ      Rajab 
          ٨. شَعْبَانَ      Sya'ban
          ٩. رَمَضَانَ     Ramadhan
            ١٠ شَوَّالٌ     Syawal
     ١١. ذُو الْقَعْدَةِ      Dzul qa'dah 
     ١٢. ذُو الْحِجَّةِ     Dzul hijjah

KETENTUAN-KETENTUAN KHUTBAH DAN SALAT JUMAT

Berikut ini adalah ketentuan-ketentuan khutbah dan salat Jumat:

1. Syarat sah Salat Jumat:

a. Dilaksanakan setelah masuk waktu zuhur pada hari Jumat.

b. Salat Jumat terdiri dari dua rakaat dan dilaksanakan setelah khotbah Jumat yang
terdiri dari dua kali khotbah.

C. Salat Jumat dilakukan dengan berjamaah.
2. Wajib Khotbah Jumat:

a. Mengucapkan kalimat tahmid

b. Membaca dua kalimat syahadat

c. Membaca salawat kepada Nabi Muhammad saw.

d. Membaca ayat Alquran meskipun satu ayat

e. Memberikan wasiat kepada jamaah agar bertakwa kepada Allah swt.

f. Memberikan nasihat sesuai dengan ajaran Islam

3. Sunah Khotbah Jumat

a. Berdiri di atas mimbar

b. Mengucapkan salam kepada hadirin ketika di atas mimbar

c. Memisahkan antara dua khotbah dengan duduk sejenak

d. Tidak memperpanjang khotbah
eMembaca doa pada khotbah kedua

LARANGAN PADA WAKTU JUMAT

1. Tidak boleh berbicara meskipun hanya sepatah kata saat khotbah berlangsung.
Rasulullah saw. bersabda, "Jika engkau berkata: diamlah, pada saudaramu dan imam
sedang berkhotbah, sia-sia Jumatmu" (Bukhari, 1/892).

2. Tidak boleh melakukan transaksi jual-beli ketika salat Jumat sedang dilaksanakan.

3. Dilarang menyela-nyela di antara barisan dan melangkahi jamaah yang sedang
mendengarkan khotbah Jumat.

4. Dilarang menyuruh orang lain bangkit dari tempat duduknya, kemudian dia
menempatinya.

PERCAKAPAN BAHASA ARAB LIBURAN MUSIM PANAS

Berikut ini percakpan bahasa Arab tentang liburan musim panas :

الْمُدَرِّسُ : أَيْنَ سَتَقْضُونَ عُطْلَةَ الصَّيْفِ يَا طُلَّابُ ؟
إِلَى أَيْنَ سَتَذْهَبُ أَنْتَ ؟

Guru: Di mana Anda akan menghabiskan liburan musim panas, siswa?
Kemana kamu akan pergi?

سُوتَانْ : سَأَقْضِي عُطْلَةَ الصَّيْفِ بَيْنَ الْجِبَالِ
مَعَ الْجَوَّالَةِ
.
Sutan: Saya akan menghabiskan liburan musim panas di antara pegunungan
Dengan keliling.

نُورْسِي : سَأَقْضِي عُطْلَةَ الصَّيْفِ فِي الْعَاصِمَةِ مَعَ عَمِّي.
سَأَزُورُ الْمَكْتَبَاتِ وَالْمَتَاحِفَ

Morcy: Saya akan menghabiskan liburan musim panas di ibu kota bersama paman saya. Saya akan mengunjungi perpustakaan dan museum

أَدْیرَا : سَأَقْضِي الْعُطْلَةَ فِي بَلَدِي. أُسَاعِدُ وَالِدِي
فِي الْمَزْرَعَةِ.

Adira: Saya akan menghabiskan liburan di negara saya. Saya membantu ayah saya
Di pertanian.

نَفيسة : سَأَقْضِي عُطْلَةَ الصَّيْفِ فِي الْقَرْيَةِ مَعَ جَدِّي .
الْمَكَانُ هُنَاكَ هَادِئٌ، وَالْهَوَى نَقِي

Nafisa : Saya akan menghabiskan liburan musim panas di desa bersama kakek saya.
Tempat di sana tenang, dan udaranya bersih

حُذَيْفَةَ : سَأَقْضِي الْعُطْلَةَ فِي مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ مَعَ أُسْرَتِي؛
سَنَعْتَمِرُ وَسَنَحِجُّ، وَنَزُورُ الْمَسْجِدَ النَّبَوِيَّ
-
Hudhaifa: Saya akan menghabiskan liburan di Makkah dan Madinah bersama keluarga saya. Kami akan menunaikan umrah dan melakukan haji, dan mengunjungi Masjid Nabawi -

الْمُدَرِّسَ : عُطْلَةً سَعِيدَةً يَا طُلَّابِ .
Guru: Selamat berlibur .

الطُّلَّابِ : عُطْلَةً سَعِيدَةً يَا أَسْتَادٌ

Siswa : selamat berlibur

WAJIB HAJI

    Selain mengerjakan rukun haji, kita harus mengerjakan wajib haji.

     Wajib haji adalah serangkaian kegiatan yang harus dikerjakan apabila ada salah satunya tidak dikerjakan hajinya tetap sah dan digantikan dengan membayar dan atau menyembelih hewan. Adapun wajib hajinya sebagai berikut :

1) ihram dari miqat

     Ihram dari miqat yaitu batasan waktu dan tempat yang telah ditentukan. Ketentuan masa (miqat zamani) adalah dari awal bulan Syawal sampai terbit fajar hari Raya Haji (tanggal 10 bulan Haji).
Firman Allah Swt.

الحَجُّ اَشْهُرٌ مَعْلُوْمٰت .

Artinya: "Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi...(QS. al-b Baqarah/2:197)

Ketentuan tempat (Makani).

a) Mekah adalah miqat (tempat ihram) orang yang tinggal di Mekkah.

b) Zul-Hulaifah adalah migat (tempat ihram) orang yang datang dari arah Madinah dan negeri-negeri yang sejajar dengan Madinah.

c) Juhfah adalah miqat (tempat ihram) orang yang datang dari arah Syam, Mesir, Magribi dan negeri-negeri yang sejajar dengan negeri tersebut.

d) Yalamlam adalah miqat (tempat ihram) orang yang datang dari arah Yaman, India, Indonesia, dan negeri-negeri yang datang dari arah negeri tersebut.

e) Qarnul Manazil adalah miqatt (tempat ihram) orang yang datang dari arah Najdil- Yaman dan najdil hijaz dan negeri- negeri yang datang dari arah negeri tersebut.

f) Zatuirqin adalah miqat (tempat ihram) orang yang datang dari arah irak dan negeri-negeri yang datang dari arah negeri tersebut.

g) Bagi penduduk negeri-negeri yang ada di negeri Mekah dan miqat-miqat tersebut adalah miqat tempat ihramnya dari negeri masing-masing di mana merekka tinggal.

2) Berhenti di Muzdalifah. 

     Berhenti di Muzdalifah sesudah tengah malam, di malam hari raya haji sesudah hadir di Padang Arafah.

3) Melontar jumrah Aqabah pada hari raya haji.

4) Melontar tiga jumrah.

    Melontar tiga jumrah yaitu jumrah ula, jumrah wustha, dan jumrah aqabah pada tanggal 11, 12, 13 bulan haji. Melontar

jumrah dilaksanakan sesudah tergelincir matahari pada setiap kkharinya dan sebanyak tujuh kali untuk tiap-tiap jumrah.

Syarat melontar jumrah adalah sebagai berikut:

a) Melontar Jumrah dengan tujuh batu dan dilemparkan satu-per satu.

b) Menertibkan tiga jumrah, dimulai dari jumrah ula, jumrah wustha, dan yang terakhir jumrah aqabah.

c) Alat untuk melontar jumrah adalah batu kerikil.

5) Bermalam di Mina.

6) Tawaf wada:
     Tawaf wada' adalah tawaf yang dilaksanakan sewaktu akan meninggalkan Mekah.

7) Tidak melakukan perbuatan yang dilarang atau yang diharamkan.

HUKUM DAN ANCAMAN MENINGGALKAN SALAT JUMAT

1. Hukum Salat Jumat

      Para ulama sepakat (ijma'), salat Jumat hukumnya wajib bagi setiap orang yang memenuhi syarat wajib salat Jumat. Yaitu setiap laki-laki muslim yang berakal, balig, tidak sedang bepergian, dan tidak punya uzur (halangan yang memperbolehkan untuk meninggalkan salat Jumat).

      Perempuan tidak wajib salat Jumat, tetapi wajib salat zuhur. Hanya saja, perempuan diperbolehkan mengikuti salat Jumat bersama laki-laki dan baginya tidak perlu menunaikan salat zuhur lagi. Selain perempuan, hamba sahaya, orang sakit, atau musafir, tidak terkena kewajiban salat Jumat. Mereka diperintahkan untuk menunaikansalat zuhur. Rasulullah saw. bersabda:

الْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِي جَمَاعَةٍ إِلَّا أَرْبَعَةً عِنْدَ مَمْلُوكٍ، أَوْ امْرَةٍ، أَوْ صَبِيٍّ ، أَوْ مَرِيضٍ

     Artinya: "Jumat merupakan kewajiban bagi setiap muslim dengan berjamaah, kecuali bagi empat golongan: hamba-sahaya, perempuan, anak kecil, atau orang sakit" (AbuDaud, 1/1067)

     Sedangkan seorang musafir tidak wajib Jumat karena Nabi Muhammad SAW. tidak
menunaikan salat Jumat dalam safarnya. Seperti ketika Nabi SAW. melaksanakan haji wada, yang ketika itu hari Arafahnya jatuh pada hari Jumat. Tetapi beliau menunaikan salat zuhur dan asar dengan jamak takdim, dan bukan salat Jumat.
2. Ancaman Meninggalkan Salat Jumat

       Meninggalkan salat Jumat bagi orang yang wajib melakukannya merupakan dosa besar. Rasulullah saw. bersabda:

أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ لِقَوْمٍ يَتَخَلَّفُونَ عَنْ الْجُمُعَةِ: لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ رَجُلًا يُصَلِّي بِالنَّاسِ ، ثُمَّ رِجَالٌ يَتَخَلَّفُونَ عَنْ الْجُمُعَةِ بُيُوتَهُمْ

      Artinya: Nabi saw. berkata kepada orang-orang yang tidak menunaikan salat Jumat, "Sungguh aku ingin memerintahkan seseorang untuk mengimami manusia dalam menunaikan salat, kemudian aku bakar rumah orang-orang yang tidak menunaikan Jumat." (Muslim, 1/652)

      Ancaman lain, meninggalkan salat Jumat tanpa disertai alasan yang dibenarkan oleh agama merupakan perbuatan dosa besar. Rasulullah saw. bersabda :

لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ مَنْ وَدْعِهِمُ الْجَمَمْقَانِيُّ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُونَ مِنَ الْغَافِلِينَ

      Artinya: "Hendaknya orang-orang segera menghentikan perbuatan mereka
meninggalkan salat Jumat, atau Allah akan mengunci hati mereka kemudian mereka menjadi orang yang lalai." (Muslim, 2/865)